Senin, 20 Oktober 2014

Persamaan Reaksi Redoks



A.  Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi berubah menjadi zat-zat hasil reaksi.  Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi/reaktan, Zat-zat hasil reaksi disebut produk.
Contoh : A + B    C + D
A dan B disebut reaktan
C dan D disebut produk

Terjadinya reaksi kimia ditunjukkan dengan 4 ciri, yaitu:
1.  Terjadinya perubahan warna
2.  Terjadinya perubahan suhu
3.  Timbulnya endapan
4.  Terjadinya gelembung gas

B.  Pengertian Persamaan dan Penyetaraan Reaksi Kimia
Suatu reaksi kimia biasanya dituliskan dalam bentuk persamaan yang sering disebut persamaan reaksi kimia.
Contoh persamaan reaksi kimia:
C   +   O2  CO2
Reaksi pembentukan gas CO2 di atas merupakan reaksi kimia yang sudah setara. Reaksi kimia tersebut dikatakan setara karena jumlah atom C dan atom O diruas kiri dan ruas kanan mempunyai jumlah yang sama.
Tetapi dalam persamaan reaksi kimia jumlah atom zat-zat yang bereaksi tidaklah selalu sama sehingga reaksi tersebut dikatakan belum setara. Contoh pada reaksi pembentukan molekul air berikut ini:
H2  +  O2  H2O  (belum setara)
Untuk menyamakan/menyetarakan jumlah masing-masing atom O dan H pada ruas kiri maupun kanan, kita lakukan langkah:
1.    Menambahkan koefisien 2 di depan rumus H2O, sehingga persamaannya menjadi :
H2  +  O2   2H2O     (belum setara)
2.    Jumlah atom O sudah setara, tetapi jumlah atom H belum setara sehingga perlu menambahkan keofisien 2 di depan rumus H2, maka persamaannya akan menjadi :
2H2  +  O2 2H2O   (setara)

C.  Pengelompokkan Reaksi Kimia
Berdasarkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi atom di dalam senyawa, reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1.  Reaksi Asam-Basa (Netralisasi)
1
Yaitu reaksi yang terjadi antara senyawa asam-basa menghasilkan suatu senyawa garam. Pada reaksi penggaraman/netralisasi atom-atom pada masing-masing senyawa tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena hanya terjadi proses pertukaran pasangan kation dan anion dari senyawa asam-basa. Dimana kation dari senyawa basa akan berikatan dengan anion dari senyawa asam menghasilkan garam dan sebaliknya kation dari senyawa asam berikatan dengan anion dari senyawa basa membentuk air.
 

Contoh : Na+  OH   +   H+  Cl-                                Na+  Cl-   +   H+ OH-

2.  Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)
Yaitu suatu reaksi kimia di mana reaksi oksidasi dan reduksi  terjadi secara bersamaan.
Contoh : C   +   O2                      CO2

D.  Konsep Reduksi Oksidasi
Masih ingatkah kalian tentang kimia?  Perubahan kimia selalu disertai terbentuknya zat baru.  Proses perubahan tersebut dikenal dengan reaksi kimia.  Reaksi kimia dapat berupa reaksi redoks (reduksi oksidasi) dan reaksi bukan redoks.  Masilah kita pelajari konsep oksidasi, reduksi dan reaksi lainnya.  Pengertian reaksi reduksi oksidasi dapat ditinjau dari 3 hal, yaitu:

a.   Pengertian reaksi reduksi oksidasi ditinjau dari pengikatan atau pelepasan Oksigen
˜Oksidasi adalah reaksi pengikatan/penggabungan zat dengan oksigen. 
Contoh:
Ø Perkaratan besi:
4Fe  +  3O2 2Fe2O3                (besi mengalami oksidasi)
Ø Pembakaran gas metana
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O (CH4 mengalami oksidasi)
˜Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu zat
Contoh:
Ø Penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen
2H2O → 2H2 + O2              (H2O mengalami reduksi)
Ø Pengolahan bijih besi menjadi besi
Fe2O3 + 3CO    2Fe  + 3CO2   (Fe2O3 mengalami reduksi)

Dari peristiwa di atas, maka dapat disimpulkan:
Oksidasi adalah pengikatan/penggabungan oksigen dari suatu zat
Reduksi adalah pelepasan oksigen dari suatu zat

b.   Pengertian reaksi reduksi oksidasi ditinjau dari penerimaan dan pelepasan eleltron
˜Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron
Contoh:
Mg → Mg2+ + 2e (Mg mengalami oksidasi)
˜ Reduksi adalah reaksi penerimaan elektron
Contoh:
Cl2 + 2e → 2Cl-    (Cl2 mengalami reduksi)

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan:
Oksidasi adalah pelepasan elektron dari suatu zat
2
Reduksi adalah penerimaan elektron dari suatu zat.

c.   Pengertian reaksi reduksi oksidasi ditinjau dari bilangan oksidasi
Untuk reaksi yang tidak melibatkan oksigen dan ion sangat sulit untuk menentukan reaksi reduksi atau oksidasi.  Oleh karena itu, konsep reaksi redoksi ditinjau dari bilangan oksidasi.  Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menyatakan besarnya muatan suatu atom bila atom tersebut melepas atau menerima elektron.
Contoh:
Zn  +  Cu2+   Zn2+  +  Cu
Pada reaksi tersebut logam Zn dikatakan mengalami oksidasi dari Zn menjadi Zn2+, bilangan oksidasi Zn bertambah dari nol menjadi +2.  Sedangkan ion Cu2+ dikatakan mengalami reduksi karena bilangan oksidasi ion Cu2+ berkurang dari +2 menjadi nol.  Dalam hal ini dapat disimpulkan:
Oksidasi adalah penambahan/kenaikan bilangan oksidasi
Reduksi adalah pengurangan/penurunan bilangan oksidasi

Dalam reaksi redoks zat yang mengalami reduksi disebut oksidator (pengoksidasi) dan zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor (pereduksi).  Sehingga dapat dikatakan bahwa pada reaksi di atas Zn disebut sebagai reduktor dan Cu2+ disebut sebagai oksidator.

d.   Penentuan Bilangan Oksidasi
Untuk menentukan bilangan oksidasi perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1.  Bilangan oksidasi Atom dalam unsur atau unsur bebas sama dengan nol
Contoh:
Bilangan oksidasi dari: Fe, Na,  Cl2,  O2,   H2 adalah nol
2.  Bilangan oksidasi ion sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh:
˜ Bilangan oksidasi ion Na+ = +1
˜ Bilangan oksidasi ion Mg2+ = +2
˜ Bilangan oksidasi ion S2- = -2
˜ Bilangan oksidasi ion Cl- = -1
3.  Bilangan oksidasi  logam dalam senyawa atau ion selalu positif
Contoh:
˜ Logam golongan I A = +1
˜ Logam golongan II A = +2
˜ Dalam AgNO3, bilangan oksidasi Ag = +1
˜ Dalam CuSO4, bilangan oksidasi Cu = +2
4.  Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa antar ion sama dengan +1, kecuali dalam hidrida (senyawa antara logam dengan hidrogen) bilangan oksidasi atom H sama dengan -1.
Contoh:
˜ Bilangan oksidasi H dalam HCl adalah +1
˜ Bilangan oksidasi H dalam H2SO4 adalah +1
˜ Bilangan oksidasi H dalam NaH (natrium hidrida) adalah -1
5.  Bilangan oksidasi atom O dalam senyawa atom ion sama dengan -2, kecuali dalam OF2 (bilangan oksidasi O = +2) dan dalam peroksida, misalnya H2O2 (bilangan oksidasi O = -1)
6. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa netral sama dengan nol
Contoh:
Bilangan oksidasi atom S dalam H2SO4 dapat dihitung sebagai berikut:
3
2 x biloks H + biloks S + 4 x biloks O = 0
2 x 1 + biloks S + 4 x (-2) = 0
 2 + biloks S – 8 = 0
Biloks S – 6 = 0
Biloks S = +6
7.  Jumlah bilangan oksidasi atom dalam ion poliatom sama dengan muatan ion
Contoh:
Bilangan oksidasi atom Cr dalam Cr2O72- dapat dihitung sebagai berikut:
2 x biloks Cr + 7 x bilks O = -2
2 x biloks Cr + 7(-2) = -2
2 x biloks Cr – 14 = -2
2 x biloks Cr = 14 – 2 = +12
Biloks Cr = +6

Ditinjau dari bilangan oksidasi, reaksi resdoks dapat didefinisikan sebagai berikut:
˜ Oksidasi adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya kenaikan bilangan oksidasi (biloks)
Contoh:
Na     Na+  +  e                  (bilangan oksidasi Na naik)
0                        
oksidasi
+1

Mg  + ½O2    MgO          (bilangan oksidasi Mg naik)
oksidasi
 0                         +2

˜ Reduksi adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya penurunan bilangan oksidasi.
Contoh:
Cl  + 2e    2Cl-                           (bilangan oksidasi Cl turun)
0                        
reduksi
       -1

Fe2O3 + 3CO    2Fe + 3CO2      (bilangan oksidasi Fe turun)
reduksi
+3                          0

Reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi yang disebut dengan reaksi redoks (reduksi oksidasi).  Dengan kata lain reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi reduksi dan oksidasi.
Contoh:
Fe2O3 + 3CO    2Fe + 3CO2   (redoks)
  reduksi
   oksidasi
+3           +2            0        +4
                                             
(Fe mengalami reduksi dan C mengalami oksidasi, jadi secara total merupakan reaksi redoks).  Pada reaksi di atas Fe2O3 berfungsi sebagai oksidator (zat yang melakukan oksidasi/mengalami reduksi).  Sedangkan CO berfungsi sebagai reduktor (zat yang melakukan reduksi/mengalami oksidasi).

e.   Reaksi Otoredoks (Disproporsionasi)
Reaksi otoredoks adalah reaksi dimana suatu zat mengalami reduksi sekaligus oksidasi (oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama).
Contoh:
 3I2 + 6NaOH    5NaI + NaIO3 + 3H
  reduksi
oksidasi
0                                -1        +5
4
Sebagian I2 mengalami reduksi menjadi NaI dan sebagian lagi mengalami oksidasi menjadi NaIO3.

f.    Penerapan Reaksi Redoks
Reaksi redoks banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan industrik. Beberapa penerapan reaksi redoks adalah sebagai berikut:
1.  Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen.  Dengan demikian reaksi pembakaran merupakan reaksi oksidasi terhadap suatu zat.  Proses oksidasi pada reaksi pembakaran berlangsung cepat, lebih cepat dari reaksi oksidasi biasa.
Contoh:
a.     Pembakaran pita magnesium
2Mg + O2 2MgO
b.     Pembakaran etana
2C2H6 + 7O2 4CO2 + 6H2O
c.     Pembakaran karbon
C + O2 CO2
Pada contoh di atas, Mg mengalami oksidasi, karbon dalam C2H9 dan unsur karbon mengalami oksidasi.  Reaksi pembakaran dilakukan terutama untuk memperoleh energi (kalor).
2.  Pengolahan logam dari bijihnya
Logam-logam diperoleh dengan cara mereduksi bijih logamnya.  Misalnya logam besi diperoleh dengan cara mereduksi bijih Fe2O3 (hematit) dalam tanur tinggi.
Fe2O3     +    3CO      2Fe   +   3CO2
Bijih besi                 besi
3.  Pengolahan air limbah dengan lumpur aktif
Air limbah yang banyak mengandung zat (bahan) sebelum dibuang ke perairan bebas dimasukkan dalam kolam untuk diproses dengan lumpur aktif yaitu lumpur yang kaya akan bakteri yang dapat mengoksidasi zat (bahan) dalam air limbah.  Setelah diproses dengan lumpur aktif barulah air limbah dialirkan ke perairan bebas.
4.  Pelapisan logam (elektroplating)
Proses pelapisan logam terjadi melalui reaksi redoks dalam suatu sel elektrolisis.

g.  Penyetaraan reaksi reduksi oksidasi
Suatu reaksi redoks dikatakan setara, apabila:
˜ Jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah atom di ruas kanan
˜ Jumlah muatan ion di ruas kiri sama dengan jumlah muatan ion di ruas kanan.
Contoh:
5Fe2+(aq) + MnO4-(aq) + 8H+(aq) → 5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(l)
          
 Ada beberapa cara dalam penyetaraan reaksi redoks:
a)  Cara PBO (Perubahan Bilangan Oksidasi)
    Langkah-langkah penyelesaiannya:
1.  Carilah unsur yang mengalami kenaikkan bilangan oksidasi (oksidasi) dan penurunan bilangan oksidasi (reduksi).
2.  Setarakan dulu jumlah atom unsur yang berubah bilangan oksidasinya
3.  Samakan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi dengan mengalikan faktor pengali agar jumlah muatan atom yang mengalami reduksi oksidasi sama.
4.  Mengisikan faktor pengali menjadi koefiisen reaksi
5. 
5
Bila ruas yang kekurangan O tambahkan H2O dan ruas yang kekurangan H tambahkan H+
Contoh:
 MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) → Mn2+(aq) + CO2(g)
  
                 
Langkah penyetaraannya:
1.  Langkah 1
oksidasi
reduksi
MnO4-(aq)   +  H2C2O4(aq)     Mn2+(aq)  +  CO2(g)

                                                                   
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) → Mn2+(aq) + CO2(g)
-5
+1
Mn+7                 C+3                Mn+2         C+4


2.  Langkah 2
MnO4-(aq)  +  H2C2O4(aq)   Mn2+(aq) + 2CO2(g)
3.Langkah 3
-5 x 1
+1 x 5
Mn+7                 C+3                Mn+2         C+4


4.  Langkah 4
MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) → Mn2+(aq) + 10CO2(g)
5.  Langkah 5
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) + 6H+  → 2Mn2+(aq) + 10CO2(g) + 8H2O

b)  Cara Setengah Reaksi
Langkah-langkah penyelesaiannya:
1.    Tuliskan bagian-bagian reaksi yang langsung mengalami reaksi reduksi dan oksidasi
2.    Samakan di ruas kiri dan ruas kanan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
3.    Samakan perubahan bilangan oksidasi dengan menambahkan elektron di ruas kiri dan ruas kanan
4.    a. Ruas yang kekurangan oksigen ditambah H2O dan ruas yang kekurangan hidrogen ditambah  H+ (asam)
b. Ruas yang kekurangan oksigen ditambah OH- dan ruas yang kekurangan hidrogen ditambah  H2O (basa)
Contoh:
 ClO-  +  I- Cl-  +  I2   (asam)
Langkah penyetaraan:
1.  Langkah 1
Reduksi :    ClO-    Cl-
Oksidasi :     I-    I2
2.  Langkah 2
ClO-     Cl-
2 I-    I2
3.  Langkah 3
ClO-     Cl-
2 I-    I2 + 2e
4.  Langkah 4
ClO-   + 2H+ +  2e    Cl-  + H2O
6
2 I-    I2 + 2e
ClO-   + 2H+  + 2 I-     I2   + Cl-  + H2O
Lembar Kerja Siswa

Standar Kompetensi : Memahami perkembangan konsep reaksi kimia
Kompetensi Dasar    : Pengertian umum reaksi kimia
A.   Pengertian Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia adalah suatu bentuk penulisan reaksi kimia antara pereaksi dan produk
Persamaan reaksi kimia dapat ditulis:  A + B     C + D
A dan B disebut pereaksi
C dan D disebut produk

B.   Pengelompokan Reaksi Kimia
Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu reaksi asam basa dan reaksi redoks.
Reaksi asam basa dikenal dengan reaksi penggaraman/penetralan
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi.

Diskusikan latihan berikut bersama kelompok:

1.  Tuliskan persamaan reaksi antara zat-zat berikut:
a.  Pembakaran gas metana menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.
b.  Pembakaran spirtus (etanol) menjadi gas karbon dioksisa dan uap air
c.  Reaksi antara besi dengan oksigen di udara membentuk besi (III) oksida yang dikenal dengan proses perkaratan
d.  Reaksi antara gas belerang monoksida dengan gas air hujan menghasilkan asam sulfat.
e.  Reaksi antara asam klorida dengan natrium hidroksida akan menghasilkan natrium klorida (garam dapur) dan air.
f.    Reaksi antara asam sulfat dengan kalium hidroksida menghasilkan kalium sulfat dan air
2.  Tuliskan senyawa-senyawa yang bertindak sebagai pereaksi dan hasil reaksi pada reaksi nomor 1!
3.  Setarakan persamaan reaksi pada reaksi nomor 1!
4.  Dari reaksi-reaksi pada soal noomor 1, manakah yang termasuk reaksi asam basa dan reaksi redoks?

Lembar Jawab
1.  Persamaan Reaksi Kimia
Reaksi
Persamaan Reaksi Kimia
A

B

C

D

E

F


2.  Pereaksi dan hasil reaksi
Reaksi
Pereaksi
Hasil Reaksi/Produk
A


B


C


D


E


F



3.  Penyetaraan reaksi
Reaksi
Penyetaraan Reaksi
A

B

C

D

E

F


4.  Pengelompokan reaksi asam basa dan reaksi redoks:
Yang merupakan reaksi asam basa ...
Yang merupakan reaksi redoks ...

5.  Setarakan reaksi redoks berikut: Cr2O2-(aq) + SO2(g) → Cr3+(aq) + H2SO4(aq)

Kelompok:
Anggota Kelompok:  1.
                            2.
                            3.
                            4.
                            5.

Soal Latihan Pilihan Ganda
1.    Reaksi oksidasi adalah ...
A.    Reaksi pelepasan                          D. Reaksi pengikatan oksigen
B.    Reaksi penangkapan elektron         E. Reaksi pengikatan hidrogen
C.    Reaksi penurunan bilangan oksidasi
2.    Bilangan oksidasi N = -2 terdapat pada senyawa ...
A.    NO                                                  D. N2O3
B.    KNO3                                                                             E. N2H4
C.    NH4Cl
3.    Pada reaksi redoks: I2 + 2HCl + SnCl2 SnCl4 + 2HI,  atom Sn mengalami perubahan bilangan oksidasi yaitu ...
A.    Dari +2 menjadi +4                       D. Dari +1 menjadi +2
B.    Dari -2 menjadi -4                         E. Dari -2 menjadi +2
C.    Dari +1 menjadi +4
4.    Pada reaksi: 2KClO3 2KCl + 3O2, atom klor mengalami perubahan bilangan oksidasi yaitu ...
A.    Dari +1 menjadi -1                        D. Dari +3 menjadi +1
B.    Dari +3 menjadi -1                        E. Dari +5 menjadi +1
C.    Dari +5 menjadi -1
5.    Bilangan oksidasi atom C dalam K2C2O4 adalah ...
A.    +2                                                  D. +5
B.    +3                                                  E. +6
C.    +4
8
 
6.    Bilangan oksidasi Cr tertinggi terdapat dalam senyawa ...
A.    CrO2                                               D. K2Cr2O7
B.   
9
CrCl2                                              E. KCrO4
C.    K2Cr2O4
7.    Bilangan oksidasi atom N dalam NaNO3 dan N2O3, masing-masing adalah ...
A.    -3 dan +5                                       D. +5 dan +3
B.    -3 dan +3                                       E. +5 dan -3
C.    +5 dan -5
8.    Bilangan oksidasi atom S dalam SO2 dan K2SO4, masing-masing adalah ...
A.    -4 dan -3                                        D. +2 dan +6
B.    +2 dan +3                                      E. +4 dan +6
C.    +4 dan +3
9.    Pada reaksi redoks: 2Na + H2SO4 Na2SO4 + H2, zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor, masing-masing adalah ...
A.    Na dan H2SO4                                 D. H2SO4 dan Na
B.    Na dan Na2SO4                               E. H2SO4 dan H2
C.    Na dan H2
10.           Di antara reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah ...
A.    CaCO3 CaO + CO2                     D. Mg + H2CO3 MgCO3 + H2
B.    2NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HCl E. Al3+ + 3OH- Al(OH)3
K+ + Cl- KCl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar