A. Materi dan Perubahannya
1.
Wujud Materi
Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai massa, dapat diraba, dan memiliki
sifat-sifat. Materi yang tersedia di
alam memiliki tiga wujud, yaitu berwujud padat, cair, dan gas. Contohnya: air dapat berwujud cair, gas (uap
air), padat (es), udara berbentuk gas,
dan sebagainya. Wujud materi berhubungan
dengan susunan partikel penyusun materi tersebut. Partikel-partikel zat pada tsersusun rapat
dan diam pada tempatnya sehingga zat padat mempunyai volume dan bentuk
tertentu. Partikel-partikel zat cair
juga tersusun rapat namun dapat mengalir sehingga zat cair mempunyai volume tertentu tetapi bentuknya berubah
menurut tempatnya. Lain halnya dengan
prtikel-partikel zat gas yang terpisah dengan renggang (berjauhan) dan dapat
bergerak bebas sehingga zat gas tidak mempunyai volume dan bentuk tetap. Zat gas mengisi ruang yang ditempatinya
secara homogen. Perubahan wujud ini
disebabkan oleh pelepasan atau penerimaan kalor.
a. Perubahan wujud yang
memerlukan kalor
-
Meleleh
yaitu proses perubahan dari padat menjadi cair.
Contohnya: es batu yang terkena panas akan mencair
-
Menguap yaitu proses
perubahan dari cair manjadi gas (uap).
Contohnya: air yang terus-menerus dipanaskan akan berubah manjadi gas.
-
Menyublim yaitu proses
perubahan dari padat menjadi gas.
Contohnya: kamper di udara terbuka akan manjadi gas.
b. Peruahan wujud yang
melepaskan kalor
-
Membeku yaitu proses
perubahan dari cair menjadi padat.
Contohnya: air yang didinginkan akan menjadi es
-
Mengembun yaitu proses
peprubahan dari gas manjadi zat cair.
Contohnya: uap air yang mengalami pendinginan menjadi butir-butir air
hujan.
-
Deposisi yaitu proses
perubahan dari gas menjadi padat.
Contohnya: uap iodin yang didinginkan akan menjadi kristal.
2.
Sifat-sifat Materi
a.
Sifat Fisika adalah sifat
yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, melainkan berhubungan
dengan keadaan fisik suatu zat. Pada
proses perubahan partikel, keadaan fisik lainnya juga ikut berubah. Contohnya: rasa, bau, warna, titik didih,
titik leleh, massa jenis, kemagnetan, indeks bias, kalor jenis, kekerasan, dan
kalrutan.
b.
Sifat Kimia adalah
sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Contohnya keraktifan, mudah tidaknya suatu
logam berkarat, mudah tidaknya suatu materi terbakar, mudah tidaknya mengendap,
dan sebagainya.
c.
Sifat Intensif adalah
sifat yang tidak dipengaruhi oleh jumlah zat, melainkan sifat yang berasal dari
dalam dan merupkan ciri-ciri zat tersebut.
Contohnya: titik beku, titik didih, daya hantar listrik, rasa, bau, dan
sebagainya.
d.
Sifat Ekstensif adalah
sifat yang bergantung pada jumlah zat yang timbul dari dalam dan merupakan
ciri-ciri zat tersebut. Contohnya: massa, volume, panjang, kandungan
energi/kalor (entalpi), dan sebagainya.
B. Perubahan Materi
Materi dapat mengalami beberapa
perubahan sebagai berikut:
1.
Perubahan Fisika adalah
perubahan materi yang tidak disertai terbentukinya zat baru. Pada perubahan fisika, hanya terjadi
perubahan wujud zat saja. Contohnya: es
mencair, air menguap, lilin meleh, industri pakaian jadi, industri gula, kapur
barus menyublim, pembuatan garam dapur, dan pembuatan meja dari kayu.
2.
Perubahan Kimia adalah
perubahan materi yang disertai terbentuknya zat baru. Perubahan kimia sering disebut sebagai reaksi
kimia. Dalam perubahan kimia terjadi perubahan
susunan dan sifat zat, sehingga dihasilkan zat baru dengan sifat yang baru
pula. Selain itu, perubahan kimia juga
diseratai dengan perubahan energi.
Contohnya: kertas dibakar, besi berkarat, fotosintesis, pembuatan tempe,
industri asam sulfat, dan industri alkohol.
Perubahan kimia dapat
terjadi karena beberapa proses sebagai berikut:
a.
Pembakaran; pada
pembakaran sempurna, bahan bakar yang dihasilkan adalah karbon dioksida dan uap
air. Jadi, pada proses pemabaakran zat
yang dihasilkan adalah karbon dioksida, uap
air, adap, dan arang, sehingga pembakaran digolongkan sebagai perubahan kimia.
b.
Peragian; proses
perubahan kimia yang terjadi dengan bantuan mikroorganisme (ragi atau bakteri) dinamakan peragian. Contohnya: singkong menjadi tape, kedelai menjadi
tempe, dan tepung menjadi roti.
c.
Proses perusakan atau
pelapukan yaitu kerusakan yang terjadi karena aktivitas mikroba, enzim, atau
reaksi kimia. Contohnya: perubahan besi
menajdi besi berkarat. Pada peristiwa
tersebut terbentuk zat baru besi tidak sama dengan besi berkarat. Selain itu, proses perubahan kimia juga dapat
terjadi pada pelapukan kayu dan perubahan minyak manjadi tengik.
d.
Proses makhluk hidup;
proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup, seperti pencernaan makanan,
pernapasan, dan fotosintesis merkupakan contoh-contoh perubahan kimia.
C. Ciri-ciri Reaksi Kimia
SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN
|
|
SOAL LATIHAN DAN JAWABAN
|
SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN
|
1.
Tuliskan sifat-sifat
materi!
2.
Kelompokkan perubahan-perubahan
materi di bawah ini ke dalam perubahan kimia atau perubahan fisika!
a. belerang melebur c. nasi menjadi bubur e. fotosintesis
b. bel listrik berdering d. kayu terbakar f. iodin menyublim
3.
Tuliskan empat macam
petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu perubahan kimia (reaksi kimia)!
4.
Perubahan kimia dapat
terjadi karena beberapa proses. Tuliskan prses-proses tersebut!
5.
Tuliskan perbedaan
antara perubahan fisika dan perubahan kimia!
6.
Mengapa air berwujud
cair pada suhu kamar?
Jawaban: Karena titik leleh air berada di
suhu kamar sedangkan titik didihnya berada di atas suhu kamar.
7.
Termasuk perubahan
fisika atau kimia, peristiwa di bawah ini!
a. es mencair c. bensin yang mudah terbaakr
b. besi yang berkarat d. air menguap menjadi uap
8.
Tuliskan contoh-contoh
perubahan materi yang berpengaruh terhadap perubahan wujud!
9.
Tuliskan ciri-ciri dari
reaksi kimia!
10.
Apakah
yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm?
D. Klasifikasi Materi
Materi yang ada di alam
dapat berupa zat tunggal dan dapat berupa cam[uran. Besi, hidrogen, air, dan gula merupakan zat
tunggal, sedangkan air laut, udara, dan susu merupakan campuran.
1.
Zat
tunggal merupakan zat yang mempunyai
sifat dan susunan yang sama oada setiap bagiannya (homogen). Contoh zat tunggal, yaitu air, gula, garam,
urea, logam tembaga, besi, aluminium, emas, dan lain-lain. Zat tunggal disebut juga zat murni, zat
tunggal dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu unsur dan senyawa.
a.
Unsur
adalah bagian dari materi yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain
secara kimia. Unsur yang sama mempunyai sifat kimia yang sama pula. Unsur di alam diperoleh dalam keadaan bebas
(contoh: emas, belerang, oksigen, dan nitrogen) atau dalam bentuk senyawanya
(contoh: hidrogen, dan oksigen di dalam air, besi dan oksigen di dalam bijih
besi, karbon, hidrogen dan oksigen di dalam pati).
Unsur adalah zat tunggal di mana dengan
reaksi kimia biasa tidak dapat diubah lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Sampai sekarang, dikenal 109
buah unsur, 92 di antaranya merupakan unsur murni dan sisanya adalah unsur
buatan. Berdasarkan sifat logamnya,
unsur dapat dibedakan menjadi tiga yaitu logam, nonlogam, dan semi logam.
Unsur
logam adalah unsur yang memiliki sifat logam, contohnya: emas, perak, tembaga, besi,
aluminium, raksa, dan lain-lain. Sifat
unsur logam antara lain:
a)
Memiliki kilap logam
(jika dipotong atau digosok akan mengkilap).
b)
Dapat menghantarkan
panas dan listrik.
c)
Umumnya berwujud padat.
Unsur
nonlogam adalah unsur yang tidak memilikisifat logam, contoh: oksigen,
nitrogen, karbon, fosfor, dan belerang.
Sifat unsur nonlogam antara lain:
a)
Umumnya tidak memiliki
kilap logam.
b)
Tidak dapat
menghantarkan panas dan listrik.
c)
Wujudnya dapat berupa
padat, cairan, atau gas.
Unsur
semiligam adalah unsur-unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam, contoh:
silikon, boron, dan arsen.
Di
alam pada umumnya, unsur-unsur logam, nonlogam, dan semilogam terdapat dalam
keadaan terikat dengan unsur yang lain, meskipun ada sebagian kecil yang
terdapat dalam bentuk bebasnya, seperti oksigen dan nitrogen di udara.
Perbedaan
sifat antara unsur logam dan unsur nonlogam sebagai berikut:
NO
|
LOGAM
|
NONLOGAM
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Padat, kecuali raksa
yang berbentuk cair
Penghantar panas
Pengahantar listrik
Permukaan mengkilat
Dapat ditempa dan
ditarik menjadi kawat
|
Padat, cair, gas
Bukan penghantar
panas
Bukan penghantar
listrik kecuali karbon
Permukaan tidak
mengkilap
Rapuh, tidak dapat
ditempa, dan ditarik menjadi kawat
|
b.
Senyawa
adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana secara kimia. Senyawa dapat
terbentuk dari unsur-unsur melalui reaksi kimia dengan perbandingan tertentu. Dalam senyawa, sifat-sifat unsur pembentuknya
sudah tidak tampak lagi.
Perbandingan
sifat unsur dan senyawa sebagai berikut:
NO
|
UNSUR
|
SENYAWA
|
1.
2.
3.
|
Zat tunggal homogen
Terdiri atas satu
komponen
Tidak dapat diuraikan
lagi
|
Zat tunggal heterogen
Terdiri atas dua komponen atau lebih
Masih dapat diuraikan lagi
|
Contoh-contoh
senyawa, antara lain:
1)
Air (pelarut)
a)
Terdiri dua jenis unsur
yaitu hidrogen dan oksigen
b)
Sifat air tidak sama
dengan sifat hidrogen dan oksigen
2)
Batu kapur (bahan
semen)
a)
Terdiri dari tiga jenis
unsur yaitu kalsium, karbon, dan oksigen
b)
Sifat batu kapur tidak
sama dengan sifat kalsium, karbon, dan oksigen
c)
Batu kapur dapat
mengalami penguraian menjadi batu gamping dan gas karbon dioksida.
3)
Tawas (bahan penjernih
air)
a)
Terdiri dari empat
unsur yaitu kalium, aluminium, belerang, dan oksigen
b)
Sifat tawas bukan
gabungan sifat kalium, aliminium, belerang, dan oksigen
c)
Tawas dapat terurai
menjadi ion kalium, ion aluminium, dan ion sulfat.
Garam,
gula, air, cuka, kapur adalah contoh dari senyawa. Jika gula dibakar akan dihasilkan
karbon/arang dan uap air. Dan air
sendiri akan terurai menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen apabila ke
dalamnya ditambah sedikit asam dan dialiri arus listrik. Gula, karbon, air, gas hidrogen, dan gas
oksigen merupakan lima zat yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari beberapa contoh terlihat bahwa dengan
reaksi kimia biasa senyawa dapat terurai menghasilkan unsur-unsur (bagian yang
lebih kecil) yang memiliki sifat yang berbeda dari sifat semula (senyawa).
Jadi
kesimpulannya, senyawa adalah suatu zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa
masih dapat diuraikan menjadi bagian yang lebih sederhana, atau senyawa adalah
zat hasil penggabungan dua atau lebih unsur-unsur ang terbentuk secara
kimia. Contoh: air merupakan zat hasil
penggabungan secara kimia antara gas hidrogen dan gas oksigen. Yang dimaksud dengan penggabungan secara
kimia adalah penggabungan yang mengikuti aturan tertentu, yaitu aturan yang
mengikuti hukum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh Proust. Bunyi hukum Proust adalah sebagai berikut:
“perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa adalah tetap”. Contoh: perbandingan massa hidrogen dan
oksigen dalam air selalu 1 : 8. Bila
jumlah hidrogen yang bergabung dengan oksigen tidak sesui dengan perbandingan 1
: 8, maka salah satunya akan tersisa.
Contoh:
Perbandingan
massa aluminium dan oksigen dalam aluminium oksida adalah 9 : 8.
a)
Tentukan berpa gram gas
oksigen dapat bereaksi dengan 18 gram aluminium!
b)
Tentukan berapa gram
aluminium oksida yang terbentuk jika 27 gram aluminium direaksikan dengan
oksigen yang diperlukan!
Jawab:
Aluminium + Oksigen →
Aluminium oksida
Perbandingan: 9 8 17
a)
Jumlah aluminium 18
gram, maka oksigen yang diperlukan = 8/9 x 18 gram = 16 gram
b)
Aluminium : Oksigen
Perbandingan: 9
: 8
Tersedia : 27
gram 26 gram
Bereaksi : 27
gram x 27 gram = 24 gram
Sisa : 0 2 gram
c)
Aluminium : Oksigen →
Aluminium oksida
Perbandingan:
9 8 17
? ? 68
gram
Aluminium yang dibutuhkan = 9/17 x 68 gram
= 36 gram
Oksigen yang diperlukan = 8/18 x 68 gram =
32 gram
2. Campuran
adalah materi tersusun lebih dari satu macam zat tunggal dengan perbandingan
tidak tertentu atau penggabungan dari dua zat atau lebih satu sama lain dengan
komposisi yang tidak tetap (sembarang). Berdasarkan sifatnya, campuran dapat dibedakan menjadi
campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen disebut juga larutan
adalah campuran yang tiap bagiannya atau komposisinya serba sama atau
campuran yang tidak dapat dibedakan antara zat-zat yang tercampur di
dalamnya. Seluruh bagian dalam campuran
ini mempunyai sifat yang sama.
Contoh:
1) Larutan gula: dalam larutan gula, kita tidak dapat
menemukan mana gulanya dan mana airnya
2) Udara: kita tidak dapat menemukan/mengidentifikasi
gas-gas yang terdapat dalam udara.
Laturan
terdiri atas pelarut (solvent) dan zat pelarut (solute). Komponen yang jumlahnya banyak biasanya
dianggap sebagai pelarut. Ukuran
partikelnya kurang dari 1 nm sehingga partikelnya tidak dapat dilihat dan
disaring. Larutan ada yang berupa zat
padat, cair, atau gas. Wujud larutan
bergantung pada perbandingan komponennya.
1) Larutan gas, contohnya: udara dan gas alam
2) Larutan cair, contohnya: air garam, spiritus, dan air
soda (larutan gas CO2 dalam air).
3) Larutan padat, contohnya: logam campuran (aliase)
antara emas dan perak.
Campuran
heterogen adalah campuran dimana zat-zat penyusunnya tidak dapat tercampur
secara sempurna, sehingga sifat zat semula masih dapat dikenali atau campuran
yang tiap bagian atau komposisinya berbeda..
Contoh: tanah yang bercampur dengan air, minyak yang tercampur dengan
air, pasir yang tercampur dengan serbuk besi, batu-batuan yang terdapat di
dalam air, adukan beton, bensin dengan air.
Campuran
heterogen dapat dibedakan menjadi dua yaitu koloid dan suspensi.
1) Koloid adalah campuran yang terletak di antara larutan
dan suspensi. Ukuran partikelnya
berkisar 1 – 100 nm. Koloid tampak
homogen tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen. Koloid tidak dapat disaring dengan penyaring
biasa. Contoh koloid: susu, santan,
kabut, dan gel.
2) Suspensi adalah campuran kasar. Ukuran partikelnya lebih dari 100 nm. Umumnya tampak keruh dan mekrupakan sistem
multifase. Contohnya: campuran semen,
pasir, dan bata merah; campuran minyak dengan air; serta campuran terigu dan
air.
Perbedaan
Senyawa dan Campuran
SENYAWA
|
CAMPURAN
|
1.
Terdiri dari dua
zat/lebih
2.
Terbentuk melalui reaksi
kimia
3.
Perbandingan komponen penyusunnya besifat tetap & tertentu.
4.
Sifat komponen
pembentuknya sudah tidak nampak lagi
5.
Dapat dipisahkan kembali
menjadi komponen pembentuknya melalui cara kimia
|
1.Terdiri
dari dua unsur/lebih
2.Terbentuk bukan melalui reaksi kimia
3.Perbandingan komponen penyusunnya tidak tetap dan
dapat bervariasi
4.Sifat
komponen pembentuknya masih ada.
5.Dapat dipisahkan kembali menjadi komponen pembentuknya
melalui cara fisika.
|
3. Pemisahan Campuran
Komponen-komponen penyusun campuran dapat
dipisahkan secara fisika yaitu dengan cara:
a.
Penyaringan
(filtrasi) adalah merupakan pemisahan
campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran zat penyusun campuran. Proses penyaringan ini pada umumnya digunakan
untuk memisahkan campuran antarzat padat yang tidak larut dengan air. Contoh: pemisahan endapan dari larutannya,
pemisahan pasir yang tercampur dengan air, menyaring air sungai untuk air
bersih, misahkan larutan gula dari kotorannya, dan menyaring santan.
b.
Pengkristalan
(kristalisasi) adalah pemisahan campuran
dengan cara menguapkan zat cairnya. Kristalisasi
ini digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan cara memanaskan
larutan campuran sampai jenuh kemudian didinginkan, setelah terbentuk kristal
zat padat, maka kristal dipisahkan dan dikeringkan dengan menggunakan kertas
saring untuk menyerap cairan yang membasahi kristal. Contoh: membuat garam dari air laut, membuat
gula putih dari cairan tebu.
c.
Penyulingan
(destilasi) adalah pemisahan campuran
berdasarkan perbedaan titik didih zat-zat yang ada pada campuran. Contoh: pemisahan air dan teh pada larutan
teh, pemisahan fraksi minyak bumi, pemisahan alkohol dari larutannya.
d.
Penyubliman
(sublimasi) adalah cara memisahkan
campuran untuk memurnikan zat-zat yang dapat menyublim dari campurannya atau
perubahan wujud pada menjadi gas. Contoh
zat-zat yang dapat menyublim: kapur barus (naftalena), iodium dan kafein.
e.
Kromatografi
adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kelarutan dari komponennya
dalam medium tertentu atau cara yang dilakukan untuk memisahkan zat-zat padat
dari campurannya dalam jumlah sedikit, biasanya untuk keperluan analisis kimia. Kromatografi yang paling sederhana adalah
kromatografi kertas. Teknik kromatografi kertas dapat digunakan untuk
memisahkan pewarna dalam makanan, pigmendalam tumbuhan, asam amino dalam protein,
mengidentifikasi racun (misalnya pestisida) dalam makanan dan mengidentifikasi
zat aktif dalam obat-obatan.
4. Kadar Zat dalam Campuran
Kadar zat menyatakan susunan zat-zat dalam
campuran. Kadar zat di dalam campuran
biasanya dinyatakan dalam perbandingan massa atau perbandingan volume. Perbandingan massa digunakan pada campuran
antara zat pada dengan zat padat.
Sedangkan perbandingan volume digunakan bila zat-zat penyusunnya berupa
zat-zat cair.
Ada dua satuan kadar zat yang biasa
digunakan yaitu satuan persen (%) dan satuan ppm atau bpj (ppm = part per
million yang artinya bagian per juta = bpj).
a) Persen (%) Massa
Pada campuran antar zat-zat padat, kadar %
zat-zat pembentuk campuran dinyatakan sebagai massa/massa (% w/w)
Rumus:
Misalnya: Paduan
logam staninless steel yang digunakan sebagai sendok atau alat-alat rumah
tangga lain terdiri dari 8% logam nikel, 18% logam krom, dan 74% logam
besi. Artinya dalam setiap 100 gram
paduan logam stainless steel mengandung 8 gram massa nikel, 18 gram massa krom
dan 74 gram massa besi.
Contoh: suatu campuran mengandung 5 gram
gula dan 50 gram air. Tentukan kadar
gula dalam campuran tersebut!
Jawab:
Kadar gula (% massa) dalam campuran =
b) Persen (%) Volume
Jika zat-zat penyusun campuran terdiri
atas zat-zat cair, maka % kadarnya dinyatakan dengan % volume/volume (% v/v)
Rumus:
Misalnya: Alkohol 70% yang digunakan
sebagai desinfektan (pencuci hama) mengandung 70 bagian volume alkohol dan 30
bagian volume air dalam setiap 100 bagian volume campuran. Jika alkohol 70% banyaknya 100 ml, maka
alkohol itu mengandung 70 ml alkohol dan 30 ml air.
Contoh: Citra membuat larutan sirup untuk
temannya sebanyak 200 ml (1 gelas) yaitu dengan cara melarutkan 25 ml sirup ke
dalam air. Berapa persenkah kadar sirup dalam larutan sirup tersebut?
Jawab:
Kadar sirup (% Volume) =
c) Part Per Million (ppm)
Kadar zat-zat penyusun suatu campuran yang
jumlahnya sangat kecil dinyatakan dengan satuan ppm (part per million). Dalam bahasa Indonesia ppm artinya bagian per
juta, sehingga ppm disebut juga bpj.
Seperti halnya satuan %, satuan ppm juga dapat dinyatakan dalam ppm
massa/massa dan ppm volume/volume.
Satuan ppm massa/massa digunakan untukk menentukan banyaknya pencemar
zat padat dalam tanah atau dalam air.
Rumus:
dan
Misalnya: - Kadar logam
raksa dalam tanah diketahui sebanyak 0,01 ppm, artinya bahwa dalam 106
(satu juta) bagian campuran (tanah) terkandung logam raksa sebanyak 0,01 bagian
massa.
- Kadar gas sulfur
dioksida di udara sebanyak 10 ppm, artinya bahwa dalam 106 (satu
juta) bagian udara terkandung 10 bagian volume gas sulfur dioksida.
Contoh: Udara bersih mengandung gas CH4
sebanyak 0,0002% volume. Tentukanlah
kadar gas CH4 tersebut dalam ppm!
Jawab: Kadar CH4 =
Soal
Latihan:
Jika dalam 10 kg air sungai yang tercemar
mengandung 75 mg raksa, maka hitunglah kadar raksa dalam air sungai tersebut
dalam satuan a) % b) bpj
E. Pengenceran Larutan
Jika ke dalam larutan
ditambahkan pelarut atau zat terlarut, maka kadar zat akan berubah. Penambahan pelarut akan menyebabkan
berkurangnya kadar zat dalam larutan karena terjadi pengenceran. Sedangkan penambahan zat terlarut ke dalam
larutan akan menyebabkan kadar zat dalam larutan bertambah. Pada proses pengenceran larutan, berlaku
rumus: M1 . V1 = M2 . V2
Keterangan: V1
= volume atau massa larutan sebelum diencerkan
M1
= kadar larutan sebelum diencerkan
V2
= volume atau massa larutan setelah diencerkan
M2
= kadar larutan setelah diencerkan
Contoh:
Ke dalam 100 ml larutan
alkohol 75% ditambahkan 400 ml air.
Berapa persen kadar alkohol setelah diencerkan?
Jawab:
M2 =
Jadi, kadar alkohol
setelah diencerkan menjadi 15%
F.
Partikel
Materi (Atom, Molekul, dan Ion)
1.
Atom
adalah partikel terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel materi adalah bagian terkecil dari
suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Misalnya: sepotong kawat tembaga murni,
dipotong menjadi dua dan potongan tersebut dipotong lagi secara terus-menerus,
maka akan diperoleh partikel tembaga terkecil yang masih mempunyai sifat yang
sama seperti sebelum dipotong. Partikel
terkecil tersebut dinamakan atom tembaga.
Contoh: logam natrium
terdiri dari atom-atom natrium. Di dalam atom natrium terdapat proton, neutron,
dan elektron yang sifatnya berbeda dengan unsur natrium.
2.
Molekul
adalah gabungan dua atom atau lebih dengan perbandingan tertentu. Misalnya:
molekul air (H2O) merupakan gabungan atom hidrogen (H) dan oksigen
(O) dengan perbandingan jumlah atom 2 : 1.
Berdasarkan atom
penyusunnya molekul dibedakan menjadi molekuk unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur adalah molekul yang terbentuk
karena gabungan atom-atom yang sejenis, misalnya: molekul hidrogen (H2),
ozon (O3), fosfor (P4), dan belerang (S8). Molekul senyawa adalah molekul yang terbentuk
dari dua jenis atom atau lebih seperti air (H2O), karbon dioksida
(CO2), ammonia (NH3), dan garam dapur (NCl).
3.
Ion
adalah partikel-partikel atom atau kumpulan atom (gugus atom) yang bermuatan
listrik dalam suatu zat. Atom atau gugus
atom yang bermuatan listrik positif disebut ion positif (kation). Contoh: Al3+, Ca2+, Na+,
dan Mg2+. Atom atau gugus
atom yang bermuatan listrik negatif disebut ion negatif (anion). Contoh: Cl-,
O2- SO2-, dan NO3-.
Ion yang tersusun dari
satu atom disebut ion monoatom, sedangkan ion yang tersusun dari gabungan
beberapa atom disebut ion poliatom.
Gabungan ion positif dan ion negatif akan membentuk senyawa ion.
SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN
|
1.
Kelompokkan zat-zat
berikut, mana yang tergolong unsur, senyawa, atau campuran!
a.
air laut c. baja e. urea g. kalium
b.
emas d. udara e. cuka dapur h. gula
2.
Apakah perbedaan antara
senyawa dengan campuran?
3.
Tuliskan cara-cara
memisahkan campuran!
4.
Tuliskan persamaan
antara unsur dan senyawa!
5.
Air laut yang asin
dapat diolah menjadi air tawar yang bersih. Bagaimana cara pengolahannya?
6. Tuliskan sifat-sifat dari unsur logam!
7. Apa yang dimaksud dengan metaloid?
8. Tuliskan perbedaan antara campuran homogen
dengan campuran heterogen!
9.
Ke dalam 100
ml larutan formalin 50% ditambahkan 200 ml air. Berapa persen kadar formalin
setelah diencerkan?
10.
Tuliskan
cara pemisahan campuran yang berjenis padatan!
11.
Diketahui
beberapa sifat materi sebagai berikut:
1) beracun 3)
mudah terbakar 6) massa jenis 8) kalor jenis
2) kemagnetan 4)
indeks bias 7) titik
beku
Yang bukan merupakan sifat
fisika adalah …
a. 1 dan 4 d.
1, 6, dan 8
b. 1,
2, dan 3 e. 2, 4, dan 6
c. 6 dan
7
12.
Untuk
memisahkan minyak cengkeh dari beberapa campuran zat yang terkandung di dalam
daun cengkeh, maka cara yang ditempuh adalah …
a. filtrasi c.
distalsi e. kristalisasi
b. kromatografi d. sublimasi
13.
Untuk
menghasilkan garam dapur murni dari air laut, maka cara di bawah ini yang
paling tepat dilakukan adalah …
a. filtrasi c. kromatografi e.
sublimasi
b. kristalisasi d.
distilasi
14.
Pasangan
unsur di bawah ini yang semuanya merupakan unsur logam adalah …
a. Ag dan Hg b. Pt dan P c. Sn dan S d.
F dan Fe e. C dan Ca
15.
Di
bawah ini merupakan sifat intensif suatu materi adalah …
a. warna dan daya hantar
listrik c. massa dan pasir e. titik didih dan volume
b. volume dan bau d. kandungan
energi dan massa
16.
Campuran
di bawah ini yang termasuk campuran homogen adalah campuran …
a. tanah dan air c.
gula dan air e.
garam dan pasir
b. beras dan pasir d. tepung dan air
17.
Di
antara hal-hal di bawah ini, yang tidak mengalami perubahan pada reaksi kimia
adalah …
a. volume b.
massa c. endapan d. suhu e.
bau
18.
Zat di
bawah ini yang dapat dipisahkan dengan cara sublimasi adalah …
a. air laut b.minyak atsiri c. larutan gula d. alkohol e.
iodium
19.
Di
antara zat-zat di bawah ini yang termasuk unsur adalah …
a. gula pasir b. air murni c. batu kapur d.
kadmium e. garam dapur
20.
Sifat
materi di bawah ini yang termasuk sifat kimia adalah …
a. kemagnetan c. massa jenis e. kalor jenis
b. daya larut d. beracun
21.
Minyak
bumi, glukosa, air sadah, air raksa, platina adalah contoh dari …
a. atom b. molekul c.
unsur d.
campuran e. materi
22.
Cara
pemisahan campuran yang dilakukan pada zat pewarna tekstil adalah …
a. filtrasi b. kromatografi c. distilasi d. kristalisasi e.
sublimasi
23.
Dari
unsur-unsur berikut ini yang semuanya termasuk unsur logam adalah …
a. Zn dan Br b. Co dan Cr c. Ca dan Cl d. S dan Sr
e. K dan P
24.
Campuran
berikut yang dipisahkan dengan kromatografi kertas adalah …
a. larutan gula c. air laut e. kapur barus
b. sisa pestisida dalam
makanan d. minyak bumi
25.
Zat tunggal
yang dengan reaksi kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana adalah …
a. unsur b. senyawa c.
campuran d. logam e. nonlogam
26.
Unsur-unsur
yang memiliki sifat logam disebut unsur …
a. metaloid c. tungal e.
logam
b. nonlogam d. campuran
27.
Untuk
memperoleh bensin dari minyak mentah dapat dilakukan dengan cara …
a. penyaringan c. kromatografi e. distilasi bertingkat
b. pengkristalan d. distilalsi
28.
Pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan titik didih dapat dilakukan dengan cara …
a. filtrasi b. dekantasi c. distilasi d.
pengkristalan e. kromatografi
29.
Zat A
tercampur dengan zat B secara homogen.
Jika titik didih zat A 100oC dan titik didih zat B 350oC,
maka cara pemisahan yang paling tepat untuk campuran tersebut adalah …
a. penyaringan b. kristalisasi c. sublimasi d.
filtrasi e. distilasi
30.
Di
antara peristiwa-peristiwa berikut, yang merupakan perubahan fisika adalah …
a. besi berkarat c. petasan meledak e. bensin menguap
b. kertas terbakar d. kayu menjadi lapuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar